Masih Nggak Mau Nonton Credit Title?



Karena minggu-minggu kemarin lagi banyak film bagus dan rada lumayan sering nonton ke bioskop, ada hal menarik yang bikin pengin mikir…kenapa ya, orang cenderung buru-buru meninggalkan bioskop begitu credit title dimulai, seperti dikejar atau mengejar sesuatu gitu. Padahal lampu sudah dinyalakan. Harusnya nggak takut gelap, dong? #eh

Apa itu Credit Title?

Credit (kata benda), secara kamus artinya pengakuan atau pujian dari publik yang diberikan kepada seseorang, atau sebuah pihak atas karya, tindakan atau tanggung jawabnya. Bersinonim dengan kata penghargaan, apresiasi dan ucapan terima kasih.

Dalam dunia sinematografi, credit title artinya sebuah pengakuan atau penghargaan terhadap para kontributor yang terlibat dalam produksi tayangan atau film tersebut. Ada credit yang ditaruh di depan (opening credits), ada juga di belakang (closing credits).

Soal begini ini bukan perkara gampang, lho. Karena butuh ilmu yang mumpuni membuat opening film yang menarik sehingga mendukung suasana dan menaikkan mood penonton untuk nonton lebih lanjut. Film horor pasti tambah serem dong kalau dibuka dengan visual dan suara yang menegangkan, begitu juga film animasi, nggak mungkin openingnya sepi. Kalau openingnya saja nggak oke, kadang kita sudah underestimate duluan, kan? Yaaah, awalnya aja begini..gimana filmnya nih. 

Tertarik untuk tahu lebih lanjut soal credit title yang ini?
Istilah yang dipakai untuk ini adalah title sequence, bisa lanjut ke laman Art of the Title.

Balik lagi ke closing title yang sering ditinggalkan penonton, dulunya yang tampil di akhir biasanya cuman kata THE END saja, dan lebih banyak menampilkan title di bagian depan. Sekarang, kebanyakan di depan cuman menampilkan main cast atau bahkan judulnya saja, kemudian masuk ke cerita, baru di belakangnya berentet title yang panjang.

Alasan Kenapa Buru-Buru Meninggalkan Bioskop

Usut punya usut, teman-teman yang saya tanya kenapa buru-buru keluar dari bioskop, biasanya punya alasan sendiri, yang paling banyak adalah PENGEN PIPIS! Ini entah karena AC bioskop yang terlalu dingin atau kebanyakan minum manis-manis selama film berlangsung.

Alasan lain yang kedua adalah males uyel-uyelan sama penonton lain pas keluar. Iya sih, memang lumayan padat itu pas keluar. Tapi ini sebetulnya bisa diantisipasi dengan duduk dulu sebentar sambil nonton credit title, dijamin nggak akan senggol-senggolan deh.

Ketiga, ini mungkin semacam prinsip. Cuman pengin nonton filmnya aja, dengan begitu tujuan nonton sudah tercapai. They’ve seen what they want to see. Nggak perlu nonton opening-endingnya, gak penting!

Terakhir ada berbagai macam alasan seperti ada agenda lain selepas nonton, sudah ditunggu anak di rumah, atau kuatir disapu mas-mas cleaning service. Intinya, merasa nggak ada urgensinya kenapa harus nunggu credit title sampai selesai.

Nah, yang sering terjadi pada saya adalah, saya suka latah. Liat orang-orang pada berdiri tersugesti jadi ikutan berdiri, apalagi kalau posisinya di dekat aisle, berasa diburu-buru orang di sebelah yang mau keluar. Padahal aslinya masih pengin stay, meresapi cerita film dan tokoh-tokohnya yang baru saja lewat. Sembari penyesuaian mata dulu lah, habis 2.5 jam fokus masa langsung berdiri.

Tapi kadang dibelain juga untuk duduk dulu sebentar, biasanya kalau nggak tahu nama aktor/aktris siapa yang main, saya akan menunggu sampai closingnya muncul, berikut ber-oh-oh ria, ooo yang tadi mainin ini tuh si ini. 

Selain itu, suka ada cut scene lucu-lucu, walaupun ini gaya film lawas (film baru kayanya jarang yaa nampilin adegan-adegan salah gini). Semacam dapat bonus adegan ekstra dari tiket yang kita bayarkan. 

Nama kru film lain sih saya nggak hafal, tapi kalau suka sama soundtrack suatu film saya bakal niat nyari tau music director-nya siapa, berikut judul lagunya apa. Penata musik film favorit saya sejauh ini masih tetap Hans Zimmer.

Pernah baca nggak, betapa singkatnya waktu bagi cleaning service untuk membersihkan sisa-sisa makanan di setiap jam penayangan usai? Sebenernya nggak apa-apa kok kalau kita cuman duduk 10 menit aja nungguin credits, kan dia masih bisa bersih-bersih di bagian yang lain sementara kita tetap duduk di tempat. Kayanya nggak bakal diusir security juga, kok.

Kalau pecinta Marvel pasti udah hafal dong ya, suka ada additional scene sehabis credits. Nah, dicoba deh, yuk, duduk dulu barang 3-5 menit aja, sekadar menghargai para seniman yang terlibat dalam pembuatan film yang kita tonton. Nama mereka mungkin nggak setenar aktor dan sutradaranya, tapi kerjanya sama kerasnya. Bagaimana kalau nggak keliatan? Sama, tapi nggak apa-apa, dengerin musik/soundnya aja sampai selesai.
Next Post Previous Post
6 Comments
  • kazaizafa
    kazaizafa 13 Februari 2018 pukul 02.46

    aiiih, ini saya banget. kalau habis nonton, ga langsung turun. Selain karna ga suka ndesel-ndesel diantara kerumunan orang, saya suka nunggu adegan-adegan yang salah plus kepo siapa nama para pemainnya. Walau ga semua film menampilkan ini siih. hehehe. Dan biasanya, suka diiringi lagu yang menjadi daya tarik saat credit title muncul.

    • Rella Sha
      Rella Sha 13 Februari 2018 pukul 09.59

      Betul, kaya film DKI jaman dulu (duh, angkatan berapa saya :D) suka ada adegan salah yang lucu-lucu di belakang film. Naah, padahal bisa aja browsing ya, tapi tetap judul lagu itu dinanti. Makasih udah mampir, Mbak :)

  • Pida Alandrian
    Pida Alandrian 6 November 2021 pukul 21.09

    Aku kalau series dari Marvels karena sudah tahu di akhir setelah credit ada cuplikan untuk film selanjutnya, nggak pernah ditinggalin, pasti aku pantengin tuh mata untuk lihatin credit tittle nya sampai habiss, wkwkwkw

  • Kyndaerim
    Kyndaerim 7 November 2021 pukul 20.36

    Pembahasan yg menarik plus keren sih ini mbak. Aku termasuk orang yg suka keluar belakangan, kecuali kalo anak minta pipis, baru deh buru-buru keluar, wkwk..

    Aku juga kadang baca kok credit title itu, bahkan kalo kelewat baca suka pengen rewind, wkwk..

    Beberapa kali kuga kadang kaget lihat orang-orang dibalik layar adalah nama yg aku kenal, lebih ke lokal sih, hihi..

    Eniwey, aku suka sama topik ini mbak, good job!

  • Irawati Hamid
    Irawati Hamid 13 November 2021 pukul 22.54

    wahh saya termasuk orang yang buru-buru keluar dari bioskop saat film selesai. Setelah baca ini jadi sadar ternyata menyaksikan credit title merupakan salah satu cara menghargai kerja keras para tim kreator dan tim pendukung film yaa

  • Eni Martini
    Eni Martini 14 November 2021 pukul 20.35

    Aku sama suami hobby banget baca credit title, terutama buat tahu semua orang di balik layar hehehe. Terus kita biasa debat dan kritik kalau filmnya jelek atau puji kalau bagus gitu. Terus cari lagi deh karya dia

Add Comment
comment url