Blogging 2025: Sudah Mati atau Justru Naik Kelas?
Pertanyaan emang masih zaman ya ngeblog? disertai kernyitan dahi itu sering banget saya jumpai ketika ada yang nanya apa kesibukan saya selama ini. Yah, walau ngeblognya nggak sibuk-sibuk amat, tetap saya bilang saya blogger profesional alias menempatkan blogging sebagai profesi untuk mengisi tabungan.
Tapi, di tengah gempuran media sosial, video pendek, dan AI yang makin canggih, pertanyaan ini juga sering muncul di benak para penulis blog:
"Masih relevan nggak sih ngeblog di 2025?"
Ini catatan singkat saat saya mengikuti webinar bersama blogger Istiana Sutanti, pemilik momopururu.com yang bikin takjub banget sama keistiqomahan dan trafficnya (itulah kenapa namanya Isti, kan, wkwkwk).
Mbak Isti, yang konsisten dengan niche family traveling ini, ngasih sejumlah insight betapa ngeblog tuh masih eksis, cuma perlu adaptasi di beberapa sisi mengikuti zaman.
Pertumbuhan Blog Butuh Waktu—Dan Itu Normal
Misalnya, blog dengan niche travel biasanya traffic-nya naik saat musim liburan, dan sebaliknya untuk niche lain juga. Seperti blog catatan dapur saya tuh boom trafficnya menjelang Ramadhan di mana orang cari-cari tips baking atau resep masakan. Itu hal yang wajar. Jadi kalau kamu lihat statistik pelan-pelan naik, bukan berarti gagal—justru itu tanda blog kamu tumbuh sehat.
Blog Masih Bisa Kalahkan Media Besar
- Kontennya relevan dan bermanfaat
- Ditulis dengan pengalaman pribadi,
- Gaya bahasanya lebih humanis.
Kunci Konsistensi: Niche + Komitmen
Apa pun niche blog kamu—lifestyle, parenting, finansial, teknologi, atau kuliner—yang penting adalah fokus dan konsisten.
Tips sederhana:
-
🎯 Tentukan niche yang kamu kuasai dan sukai,
-
📦 Rapikan struktur blog saat mengganti domain (kalau perlu),
-
🗓️ Komitmen menulis 1–2 kali seminggu,
-
🆕 Buat konten baru secara konsisten—Google cinta blog yang aktif,
-
🧠Evaluasi isi dan kinerja blog secara berkala.
Konten Berkualitas = Konten Bermanfaat
Apa pun topikmu, pastikan kontennya memberi nilai tambah buat pembaca. Google ternyata suka nih sama konten semacam ini, karena tentu saja berbeda dari yang media tulis secara umum dan serupa.
- Tulis hal yang relevan dan banyak dicari,
- Pakai bahasa yang ringan tapi jelas,
- Tambahkan tips, pengalaman pribadi, atau opini berdasarkan insight,
- Terapkan prinsip E-E-A-T: Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness.
8 Langkah Menulis SEO-Friendly (Tanpa Ribet)
Buat kamu yang ingin blog-nya mudah ditemukan di Google, ini tips-tips praktis yang Mbak Isti berikan buat kita:
- Eksplorasi topik yang selalu berkaitan dengan niche blog.
- Gunakan keyword suggestion & People Also Ask dari Google.
- Gunakan bantuan AI (yes, termasuk ChatGPT!) untuk brainstorming.
- Gunakan visual atau galeri foto untuk inspirasi tambahan.
- Jawab pertanyaan yang sering muncul di komunitas.
- Optimasi teknis: navigasi blog, heading (H2/H3), internal link, related post.
- Gunakan Google Search Console untuk cek performa organik.
- Update artikel lama yang potensial—nggak perlu selalu bikin yang baru.
Blogging Is Not Dead—It’s Just Leveling Up
Blog bukan lagi sekadar tempat curhat. Di 2025, blog adalah:
Personal brand yang kuat,
Sumber informasi tepercaya,
Media ekspresi yang otentik,
Dan lahan monetisasi yang legit (asal konsisten dan strategis)
Blogging memang bukan lari cepat, tapi maraton jangka panjang.
Selama kamu menulis dari hati dan untuk membantu orang lain, blogmu akan terus punya tempat—baik di Google maupun di hati pembaca.
Tetap semangat nge-blog, kawan-kawaaaann!!
Well Noted! So, blogging bukan memasuki masa senjakala, yah?
Tapi, evolusi? (atau revolusi?)
Yang jelas, selama ini aku sering moody banget kalo blogging, kayak harapan buat dapat job/menang lomba tuh makin mengeciiilll banget.
but, insyaAllah, setelah baca artikel ini jadi semangaaatttt!
Aku nangis karena lupa banget ini kelasnya
Aku cek eh sudah tanggal 22
Mau beli rekamannya tapi kok akan lebih sreg kalau ngikutin langsung
Semoga next mbak Isti punya kelas lagi yang serupa
Kebetulan aku juga ikut dalam kelas ini, senang tahu ditulis kembali oleh mba, jadi nanti bisa intip-intip lagi kalau dibutuhkan.
Dari 3 yang di rekap,
* Kontennya relevan dan bermanfaat
* Ditulis dengan pengalaman pribadi,
* Gaya bahasanya lebih humanis.
Yang terakhir tuh PR dan penuh tantangan banget buatku, karena tulisanku cenderung berat katanya, diksi puitis. Padahal yang itu tuh keluar dari pikiran aja. Memang butuh banget adaptasi, keluar dari kenyamanan untuk lebih baik.
Terima kasih sudah menulis kembali ya mba.
Bener sih, buat jaman now sebisa mungkin manfaatkan blog dengan optimasi yang apik, karena blog bukan lagi sekadar tempat curhat, tapi tempat sharing yang bermanfaat buat para pembaca.
Daging banget ilmu yang di share 🥰🤩 beneran klop dan mesti ku implementasikan. Terutama terkait sabar dan konsisten nih. Jujur saja bulan April hampir jarang nulis di blog pribadi karena ada kesibukan dan tuntutan lain.
Alhamdulillah, baca artikel ini makin mencerahkan dan berjuang lagi buat konsisten menulis dan berusaha menyajikan tulisan yang humanis.
Banyak juga yang mempertanyakan apakah masih ada yang baca blog? Tapi memang buat beberapa dari kita para blogger, menulis di blog ini selain hal yang personal, juga untuk membuat catatan. Misalnya tentang prosedur masuk sekolah, apa saja yang harus dipersiapkan saat traveling, sesuai niche masing2 blog. Semoga kita semua masih tetap semangat dan konsisten ya dalam menulis, amin.
SEO bukan sekadar cari keyword tapi ada beragam faktor di baliknya.
Then, orang juga masih suka baca blog selain nonton konten di medsos.
Balik lagi ke konsistensi ya, kudu nulis di blog dengan teratur.
Buatku juga blog ga mati sih ... Selama aku msh trus traveling, blog ku juga akan selalu update . Ini 1-1 nya cara aku bisa tulis semua dokumentasi perjalanan ku supaya ga lupa mba. Yg untungnya menjadi bahan referensi juga buat orang2 yg mungkin ingin ke tempat yg pernah aku visit.
JD bener sih, asalkan kita menulis informasi yg relevan, detil, lengkap, orang2 juga akan sering mencari informasi dr blog kita daripada media besar sekalipun
Tiap aku traveling kemanapun, aku akan cari informasi dari blog, bukan media besar. Krn media besar ga detil menuliskannya . Beda Ama blogger.
Ah iya suka bertanya-tanya juga akutu.. Masih mau lanjut blogging gak.. Di satu sisi bnyk kesibukan menyita waktu, jd gak sempat update blog. Tp di dalam hati yg terdalam (ciyeh).. tetep mau aktif sebagai blogger sih apapun yg terjadi dlm perkembangan digital saat ini. Ya salah satunya krn aku hobi nulis, dan bnyk hal positif yg aku dapet sebagai blogger selama ini. Yuk ah tetep semangaaat 💪
Sampai tahun 2025 ini, ngeblog masih tetap menyenangkan, dan bisa menghasilkan. Hanya kuncinya, ngeblog harus dilakukan dengan senang hati dan enjoy. Karena itu tadi, ngeblog bukan lari cepat, tapi lari marathon yang jaraknya panjang dan membutuhkan waku yang panjang. Jadi diatur sendiri ritme menulisnya, agar terus konsisten ngeblog.
Semua ada masanya ya. Namun mau tetap ngeblog atau tidak itu ya pilihan masing-masing
Yang saya rasakan sih berbagai kendala yg bikin ngeblog terhambat. Seperti ada batasan usia, batasan follower dan sejenisnya bikin kita yg lagi semangat perlahan mulai menurun dengan buat kontennya itu
InsyaAllah tetap semangat ngeblog mbak, salah satu mediaku untuk menyalurkan 20rb kata, daripada aku ngomel ga jelas kan mending nulis di blog sembari perbaikan cara penulisan di blog maupun hal teknis lainnya
Aku pribadi lebih suka membaca tulisan di blog yang bahasanya santai tapi memberikan pemahaman baru tentang sesuatu hal. Apalagi kalau blognya menceritakan pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain boleh deh.
Pernah ngikutin sebuah materi, yang bawa suami Mbak Isti, diceritakan ttg blog traveling Mbak Isti yang trafiknya wow. Kalo pertanyaan ttg "memangnya masih ada yang baca blog?" pernah saya dapat, sudah lama, sebelum covid menyerang
.. alhamdulillah masih ada sih sampai sekarang walau trafiknya gak sebesar blog Mbak Isti 😊
Aiih, seneng banget akuu bisa dirangkum kayak gini. Makasih banyak udah hadir dan menyimak sampai jadi catatan kayak gini mbaakk. Marii kita terus sama-sama mengembangkan blog!
Semoga bermanfaat yaa apa yang aku share ituu. TFS sekali lagiii.
konsisten dengan niche dan komitmen, ini aku pegang meskipun waktu pandemi, niche aku agak melenceng hahaha
tapi setuju pastinya kalau konsisten, rangking blog juga bisa bersaing dengan website terkenal lainnya
belajar seo juga masih aku pelajari sih, tapi yang pasti akan terus menulis
Setuju banget mbak kalo blog tuh bukannya mati, tapi malahan naik level.
Menurutku asalkan kontennya sesuai dan konsisten, sebenarnya masih bisa eksis dan bertahan si di masa sekarang.
Yang harus kita buang jauh-jauh adalah anggapan bahwa teknis itu yang paling utama. Karena yang terpenting sebenarnya adalah konten yang berkualitas, bukan hal-hal teknis di belakangnya.
Wah wah, banyak nyentil aku nih. Huhu iya, aku udah payah nih dalam urusan perngeblogan. Padahal aktivitas harian juga gak banyak. Cuma urus hal domestik di rumah dan antar-jemput anak. Padahal ide ngeblog juga banyak. Tiap ke mana, selalu dapat ide. Nulisnya itu yang entar-entar, jadinya keburu lupa. Huhu... kemonlah semangat ngeblog lagi. Biar hidup lebih seru. :D
Wah wah, banyak nyentil aku nih. Huhu iya, aku udah payah nih dalam urusan perngeblogan. Padahal aktivitas harian juga gak banyak. Cuma urus hal domestik di rumah dan antar-jemput anak. Padahal ide ngeblog juga banyak. Tiap ke mana, selalu dapat ide. Nulisnya itu yang entar-entar, jadinya keburu lupa. Huhu... kemonlah semangat ngeblog lagi. Biar hidup lebih seru. :D
Aku lebih suka baca blog yg sifatnya tutorial dan bisa dipraktekkan gitu,..jadi lebih real dan bermanfaat kedalam kehidupan harian