Pinus, Pangan dari Hutan yang Kaya Nutrisi

Pernah dengar nggak bahwa hutan adalah supermarket alam? Yuup, nggak salah lagi kalau hutan sebenarnya adalah penyedia kebutuhan makhluk hidup serba ada. Mulai dari sandang (kapas randu), pangan (sumber makanan) dan papan (produk kayu-kayuan). 

Khusus untuk manfaat pangan, secara langsung, pohon-pohon di hutan menyediakan variasi asupan pangan dan gizi yang sudah pasti sehat dan alami. Termasuk di antaranya, buah-buahan, sayuran daun, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak tumbuhan dan segala macam tumbuhan musiman lainnya. Hutan juga merupakan sumber aneka jamur, rerumputan, dan ragam spesies ikan dan serangga yang bisa dimakan (edible sources).

Tidak lazim dimakan, bukan berarti tidak bisa dimakan. Hanya saja kita sudah terbiasa mengonsumsi tanaman-tanaman yang dibudidayakan, sehingga tidak terlalu familiar dengan tumbuhan liar yang juga bisa dimakan (edible plants). Adapun jika kita melengkapi pengetahuan tentang tumbuhan liar yang bisa dimakan, ini akan sangat membantu kita survive dalam berbagai kondisi. Bagi saya, pengetahuan tentang edible plants ini merupakan salah satu survival skill yang harus dimiliki termasuk juga memberikan insight dan paparan pada anak-anak saya. 

Secara umum, pangan dari hutan memiliki manfaat sebagai berikut : 
  • Makanan dari hutan itu sehat, memiliki aneka gizi penting yang dibutuhkan tubuh 
  • Bermanfaat ketika manusia memiliki kesulitan dalam mengakses makanan, misalnya saat banjir menenggelamkan lahan pertanian, bisa memperoleh bahan pangan dari hutan terdekat 
  • Hasil hutan memberikan sumber daya ekonomi bagi manusia, bisa dijual kembali dan dipelajari untuk dibudidayakan di lahan pertanian 
Dari sekian banyak makanan dari hutan yang ada, saya menemukan hal-hal menarik yang tadinya dipikir sama sekali tidak bisa dimakan -- bahkan memikirkan kegunaannya pun tidak -- ternyata banyak yang bisa dimanfaatkan setiap bagiannya, mulai daun hingga batangnya sekalipun. 

Salah satunya adalah pinus (Pinus.L). Sejauh yang saya tahu, selama ini bunga pinus hanya dipakai untuk dekorasi, hiasan, crafting, sedangkan batang kayu pinus ditebang untuk membuat furnitur. Nyatanya, pohon pinus juga bisa menghasilkan makanan, eatable dan nutrients

Kacang biji pinus (pine nuts). Di Indonesia mungkin belum banyak dikonsumsi, tapi ini sudah jadi cemilan favorit di Amerika. Kacang pinus bersifat musiman, hanya ada di bulan-bulan tertentu di mana pohon pinus berada pada puncak produktivitasnya. 

https://www.worldatlas.com/articles/where-do-pine-nuts-come-from.html

Pollen pinus. Pollen hanya ada pada bunga pinus jantan yang masih segar. Goyangkan bunga pinus jantan, maka serbuk kuning yang berada pada sekeliling bunga akan terkumpul. Bisa dimanfaatkan untuk pengganti tepung untuk membuat roti atau kue. 


Daun pinus. Teh daun pinus ternyata enak, jadi menu yang ditunggu-tunggu saat kemping di hutan. Selain kandungan nutrisinya yang mengandung banyak antioksidan, vitamin dan mineral (kandungan vit C nya 5x lebih tinggi dari jeruk), teh daun pinus juga rasanya tidak segetir yang kita bayangkan. Aromanya khas, cenderung manis. 

Foto : Dok.Pribadi
Foto : Dok.Pribadi

Membuat teh pinus (pinus needle tea) sangat mudah; 
  1. Kumpulkan sejumput daun pinus, potong-potong seukuran gelas 
  2. Masukkan dalam air mendidih dan aduk, air akan sedikit berwarna kuning kehijauan seperti teh hijau. 
  3. Saring, dan nikmati selagi hangat. 
Teh daun pinus juga saat ini sudah banyak dikomersilkan di marketplace dan jadi konsumsi harian di luar negeri. Siapa yang tahu, bahkan sejak berabad-abad yang lalu, daun pinus sudah dikonsumsi orang-orang. 

Selain dibuat teh, diminumkan jadi infused water juga menyenangkan. Taste airnya manis dan aromatik. 

Ah, ternyata hutan kita memang kaya ya. Hutan pinus mudah ditemukan bahkan dalam ketinggian tidak terlalu ekstrim sekalipun. Di musim dingin, pohon pinus juga dapat bertahan sehingga bisa dimanfaatkan sebagai cold weather survival scenario.

Di Indonesia sendiri, WALHI secara aktif mengampanyekan perlindungan dan pelestarian hutan agar tetap terjaga dan menjadi sumber daya yang bisa dimanfaatkan umat manusia. Tentu saja, semua peran aktif masyarakat juga dibutuhkan untuk sama-sama mendulang manfaat alam bagi kelangsungan hidup manusia. Go WALHI!
Next Post Previous Post
18 Comments
  • Tetty Hermawati
    Tetty Hermawati 14 Februari 2020 pukul 23.10

    aku beneran baru tau pinus bisa diolah, ya ampun beneran deh Indonesia itu ky surga kalau bisa manfaatinnya ya

  • Enny Ratnawati
    Enny Ratnawati 15 Februari 2020 pukul 08.39

    Aku baru tau soal pinus dan segala macam pemanfaatan ini kak. Bener2ajaib ya pangan dari hutan. Tks sharingnya kak

  • Enny Ratnawati
    Enny Ratnawati 15 Februari 2020 pukul 08.40

    Aku baru tau soal pinus dan segala macam pemanfaatan ini kak. Bener2ajaib ya pangan dari hutan. Tks sharingnya kak

  • Rey - reyneraea.com
    Rey - reyneraea.com 15 Februari 2020 pukul 09.19

    Wah saya baru tahu dong kalau pohon pinus bisa di olah gini, meskipun dari dulu saya suka aromanya.
    Ternyata memang sekhasiat itu ya terlebih buat infuse water.
    Coba gitu kalau kita tinggalnya di vila yang ada pohon pinusnya :D

  • Fenni Bungsu
    Fenni Bungsu 16 Februari 2020 pukul 17.33

    Selama ini tahu pinus palingan kayunya yang bermanfaat, nggak disangka baru engeh nih ternyata daunnya bisa dijadikan sebagai daun teh ya

  • Triyatni A.
    Triyatni A. 16 Februari 2020 pukul 23.01

    Teh daun pinus ini aku belum pernah nyobain. Unik ya bisa langsung diolah gitu. Apalagi rasanya manis dan aromatik. Jadi penasaran

  • Suciarti Wahyuningtyas (Chichie)
    Suciarti Wahyuningtyas (Chichie) 17 Februari 2020 pukul 00.07

    Aku baru tau kalau ada teh daun pinus, ternyata enak ya? Kalau infuse water dari daun pinusnya sudah pernah nyobain aku, sekarang penasaran pengen nyobain tehnya.

    • Unknown
      Unknown 27 Agustus 2021 pukul 09.50

      Bagaimana cara membuat infuse water dari daun Pinus..Tkz

  • roschendy.com
    roschendy.com 17 Februari 2020 pukul 06.16

    aku baru tau nih, pohon pinus bisa buat sumber pangan. tapi kl daerah kota jarang ada pinusnya

  • Orin's Journal
    Orin's Journal 17 Februari 2020 pukul 07.53

    gimana cara joinnya sih kak? mashaa Allah seru banget aku udah mulai aware nih sama yang beginian

  • Nia K. Haryanto
    Nia K. Haryanto 17 Februari 2020 pukul 13.38

    Wuih, aku baru tahu kalo pinus bisa dimanfaatkan untuk makanan dan minuman. Aku tahunya buat bahan bakar aja. Jadi nambah deh pengetahuan tumbuhan di hutan yang jadi sumber pangan.

  • Karyati Niken
    Karyati Niken 17 Februari 2020 pukul 14.02

    Aku belum jadi nyoba minuman dari buah pinus ini. PAdahal anak-anak udah semangat banget mungutin di halaman kampus ABM. Kalau daunnya agak sulit dijangkau karena tinggi bangettt. Next ajak anak-anak lagi mencari buah pinus untuk bikin sumber bahan yang menyegarkan seperti ini. hehe

  • Selvijua31
    Selvijua31 17 Februari 2020 pukul 14.38

    Hutan itu banyak banget aneka tumbuhan yang tumbuh subur alami, makanya hasil dari hutan itu sebetulnya memang lebih sehat. Seperti pinus itu ternyata memang semuanya bisa dimanfaatkan ya.

  • Visya Al Biruni
    Visya Al Biruni 17 Februari 2020 pukul 18.03

    Pinus bukan buah (atau kacang-kacangan?) yang sering kulihat. Jujur aja aku believe pernah melihatnya secara langsung. Ternyata dia tumbuh subur di hutan Indonesia yah.

  • Elly Nurul
    Elly Nurul 17 Februari 2020 pukul 19.54

    wah kacang pinus dan daun pinus bisa dikonsumsi ya.. ya ampun kemana aja ya saya.. duh itu kacang pinus apa rasanya.. nampaknya enak seperti mete hehe dan daun pinus seperti teh ya..

  • Fazirotul Firdaus
    Fazirotul Firdaus 17 Februari 2020 pukul 21.07

    Kalo di Banyuwangi, pinus biasanya disayur mbak. Enak rasanya🤤.
    Eh iya mbak, di Amerika banyak yg makan artichoke sama pine nuts, disini jarang ada yg makan padahal menurutku lumayan enak. Aku dulu pernah makan artichoke sama saus mirip mayonaise gitu, rasanya enak.

  • Nadella | Taruih Baraja
    Nadella | Taruih Baraja 18 Februari 2020 pukul 22.16

    Saya baru tahu pinus itu bisa dikonsumsi adalah sekitar satu tahun yang lalu ketika saya penasaran dengan resep saus pesto. Ternyata saus hijau berbahan basil itu juga berbahan kacang pinus.

    Padahal dulu di SMA saya bersekolah banyak pohon pinus yang buahnya jatuh berguguran, diabaikan begitu saya (entah mungkin tanpa sepengetahuan saya ada segelintir orang yang mengonsumsinya kala itu)

  • fastcustomwritinghelp.com/blog/call-us-for-help-and-we-shall-improve-your-grammar
    fastcustomwritinghelp.com/blog/call-us-for-help-and-we-shall-improve-your-grammar 25 Maret 2020 pukul 00.06

    I couldn't even imagine, that it is possible to consume pine. Although, pine tea sounds very cool. Maybe, I will also try to make it.

Add Comment
comment url