Ingin Punya Web Sendiri? Pakai Jasa Pembuatan Web Saja, Deh!

Selama 10 tahun lebih ngeblog, saya merasakan kebahagiaan karena bisa menyalurkan hobi menulis sekaligus curhat. Meskipun blog saya isinya receh-receh aja, tapi rasanya seru jika bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan sama orang-orang. Terlebih lagi kalau bisa berinteraksi dengan pengunjung secara intens, berasa nambah teman baru.

Saat ini saya punya dua blog pribadi dan satu website keroyokan yang diisi bareng dengan teman-teman drakor lovers. Memang nggak mudah untuk mengatur konten dan waktu mengerjakannya. Tapi kalau sudah suka sih, pasti akan ada aja waktunya, ya kan.

Nah, buat teman-teman yang juga pengin mengelola website pribadi, ada banyak cara untuk bikin website dengan domain sendiri (yang berakhiran .com, .id, .net, .web.id, dll). Bisa bikin sendiri, bisa juga melalui jasa pembuatan web yang menyediakan layanan pembuatan web pribadi.

jasa pembuatan web


Cara Membuat Website Pribadi


Sesuai namanya, website pribadi (personal web), adalah web yang dimiliki dan dikelola oleh individu. Artinya ini bukan web perusahaan, atau web toko online.

Meskipun namanya pribadi, tapi konten websitenya nggak selalu isinya tentang hal-hal pribadi si pemilik, kok. Bisa saja kita membuat website yang isinya seputar informasi tertentu, misal teknologi, resep masakan, atau tips berkebun.

Cara Membuat Website dengan Domain Sendiri

  • Tentukan jenis website (toko online/web pribadi/forum/news portal)
  • Pilih platform website
  • Pilih hosting dan nama domain (domain adalah URL identitas website, maka nama website harus dipikirkan dengan baik-baik)
  • Bangun website dan sesuaikan tampilan dan navigasi sesuai yang diinginkan
  • Selamat mengonten dan mengoptimasi!

Mudah? Tentu saja mudah kalau diucapkan, haha. Tapi pada intinya, membuat website sendiri itu memang semudah itu, tidak overthinking di awal kalau nggak mau kehabisan energi di tengah jalan.

Tapi kalau nggak ada waktu untuk mengerjakan sendiri, sebaiknya pakai jasa pembuatan web saja agar hasilnya optimal dan bisa menyesuaikan keinginan kita.

Habis websitenya jadi, kita tinggal atur konten dan menjadwalkan posting.

Memilih Hosting untuk Website

jasa pembuatan web

Hosting adalah tempat untuk menyimpan seluruh data yang ada di sebuah website. Meski hosting disimpan di dalam sebuah server, tapi bedanya server punya hard disk, RAM, dan prosesor yang bentuknya sudah disesuaikan.

Sejumlah website yang kita kunjungi itu sebenarnya ada pada satu server yang sama. Satu server untuk banyak website.

Website-website ini, disimpan dalam sebuah Virtual Private Server (VPS). Tapi karena namanya private, maka VPS hanya digunakan oleh satu pelanggan saja. Ibaratnya sih suatu apartemen yang terdiri dari sekian banyak unit, mereka tinggal di dalam satu gedung tapi punya kewenangan terhadap unitnya sendiri-sendiri dan aktivitas pada satu unit tidak mempengaruhi unit satu sama lain.

Ada tiga jenis web hosting, yaitu shared hosting, cloud hosting, dan VPS.

Shared hosting adalah jenis hosting yang paling banyak dipakai (saya juga pakai shared hosting untuk salah satu blog saya). Jenis ini biayanya terjangkau dan relatif mudah digunakan karena kita bisa minta tolong penyedia layanan untuk dukungan teknisnya kalau ada apa-apa.

Cloud hosting adalah gabungan antara shared hosting dan VPS. Jadi secara pengelolaan mudah, dan kapasitas penyimpanannya besar seperti VPS.

VPS adalah hosting yang memiliki kapasitas dan jaringan yang stabil dan lebih baik. Jenis hosting ini cocok digunakan buat website yang visitornya tinggi.

Biaya sewa VPS memang cukup tinggi, tapi tentu kalau jeli kita bisa menemukan sewa VPS murah. Rajin-rajin aja browsing dan cermat sebelum menyewa.

Sebagai penyewa VPS, kita bisa mengatur sendiri konfigurasi server sesuai kebutuhan kita. Penyedia layanan VPS tidak bisa mengakses server tanpa seizin penyewa, dan resource yang ada pada server hanya dapat diakses oleh satu pengguna saja. Eh tapi kita masih bisa meminta dukungan teknis dari penyedia layanan.

Gitu aja sih sebenarnya bedanya punya website pribadi sama nulis di buku diary secara fisik. Dengan punya website pribadi, kita juga harus mengerti teknis sekaligus mengikuti perkembangan teknologi.

Ketemu lagi dengan catatan tentang blogging lainnya ya!
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url