Ngeblog 10 Tahun Sudah Dapat Apa?

JLEB! Pertanyaan itu benar-benar menohoque saya. Ngeblog dari zaman baheula, zamannya Multiply yang sekarang sudah RIP, itu tahun berapa coba.... 2007, 2008 ?


Udah 10 tahun, sodara-sodara!! 

Dan aku sudah dapat apaaa? mwehehehehehehe *tutup muka* 

Dapet networking, iyaaa....ketemu orang-orang hebaatt, dan pengalaman blogging yang menyenangkan. Pernah juga tulisan menimbulkan masalah, nggak cuma sekali....cukup bikin down, suka dukanya tulisan diketahui publik ya gitu sih. Intinya dapat pengalaman sudah, dapat kenyamanan sudah, dapat penghasilan?? rr....

Mari kita analisa kegiatan ngeblog saya pakai ranah 4E. Enjoy udah, easy yaa lumayan, excellent masih merangkak, earn?? zoonkkk.... 

Coba diingat-ingaatt, hadiah yang pernah saya dapat sepanjang ngeblog itu dapat susu Greenfields, dapat paket dari Rinso, dan dapat paket kosmetik dari Face 2 Face. Gitu doang dalam 10 tahun, hadeuuh. 

Sejujurnya saya takjub sendiri melihat perkembangan dunia blogging tahun-tahun terakhir ini, betapa mereka pinter banget manfaatin peluang untuk membuat blognya produktif. Dari zaman saya dulu mulai pake Blogspot udah banyak juga sih, postingan-postingan endorse produk, tapi memang makin kesini seorang blogger juga dituntut untuk terus berkembang. Tidak hanya jadi seorang blogger, tapi juga youtuber dan instagramer. 

Dan ini rasanya nggak kekejar sama saya, hihi. Vakum ngeblog selama 3 tahun cukup bikin morat-marit pas comeback. Dunia sudah berubah, sis. Banyak blogger muda yang melesat jauuhhh, dari blognya sendiri aja kece-kece beut, banyak plug-in, link ke sana-ke mari, dan mereka ngeksis di berbagai sosmed dengan visual yang artistik. Sungguh aku ketinggalan kereta, benar-benar terbelakang sekian lap. 

Saya terpaksa merayap lagi dari bawah menuju tangga barisan blogger, lupakan kejayaan masa lalu, mari mulai lagi dari nol. Saya bersih-bersih blog yang sudah berdebu, ketika blog-buddies angkatan saya sudah banyak yang pada menyerah dan menutup akun blognya (iya, dulu kan lagi euforianya blogging dan awal punya anak...berasa banyak bahan yang pengen diceritain). Sekarang juga sih kalo soal bahan mah banyak, waktunya yang makin sempit ;D 

Maka kini tantangan ngeblog semakin besar. Bukan hanya soal waktu, tapi juga persaingan menuju rank 1 di Google search. Dulu ngeblog santai aja, tulis apa yang disukai dan ingin diceritakan, buat mengeluarkan pikiran... Sekarang? wah, kejeerr teruuuss keyword yang paling dicari, meski absurd sekalipun. 

Motivasi ini yang kemudian bikin saya mau nggak mau harus terus belajar demi mengembangkan diri. Mulai gabung di grup-grup blogger, ngeblog pakai ilmu dan teknik, soal keyword, SEO, konten, dll. Rasanya sudah cukup jalan di tempat selama bertahun-tahun. Menulis tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga memberi manfaat bagi orang lain. Dengan itu, amalan saya bisa terus bertambah lewat tulisan-tulisan yang saya publish. 


Alhamdulillah, murid siap, guru datang. Minggu lalu (5/5), tepat sehari sebelum Ramadan dapat kesempatan gratis ikut workshopnya Komunitas Indonesian Social Blogpreneur. x Indosat Ooredo. Berkah banget bisa ngelmu pada masternya langsung, nggak pake jauh, nggak pake mahal. 


Di situ dapat banyak banget pencerahan. Menurut teh Ani Berta, sebagai founder ISB, mengukuhkan diri sebagai freelancer itu bukan artinya pengangguran yang dapat jobnya setaun dua kali, mwahahahaha (hayo aku tercetol!). Itu mah asli nganggur, pendapatan zonk. Freelancer di era digital itu, harus punya list pekerjaan yang terencana dan tertarget, agar pemasukanpun konsisten.  

blogger day
Teh Ani sangat piawai memberikan kunci-kunci jadi freelancer sukses

Bagaimana caranya jadi freelancer profesional? 

Salah satunya melalui optimasi personal branding, yang harus diupayakan dengan memaksimalkan potensi diri. Jika kamu suka dengan kuliner, maka jangan paksakan diri ngeblog tentang make up meski tema tsb sedang hits. Jadilah diri sendiri. Maksimalkan potensi dan passion, fokus pada konten tsb sehingga orang tau 'brand'mu apa. Ah elah, gue kesentil lagi... Berapa kali tergoda buat ikutan hype-nya orang-orang demi bisa berbaur padahal nggak ngerti? hihihi. 

Oh ya, branding juga termasuk mengubah blog gratisan menjadi blog TLD (Top Level Domain) ya. Ini pernah saya dengar juga dari mbak Carra, pilih nama blog yang nggak jauh-jauh dari nama atau sesuatu yang ingin kamu diingat. Kesuwen mikir yang enggak-enggak, maka awal tahun ini saya mutusin buat mengontak Jagoan Hosting buat men-TLD-kan blog saya. It's worth the price cuy, jatuhnya cuma 10k/bulan tapi dapat peluang banyak untuk mendapatkan job blogger.    

Lantas, setelah personal brand dapat, gimana cara manage rencana kerja? 

1. Buat proposal penawaran (portofolio sudah kerjasama sama apa/siapa aja) 
2. Buat rencana jangka panjang dan pendek 
3. Atur strategi 
4. Tidak ngoyo sama fee yang didapat (harus besar, harus mahal, brand harus terkenal) 

Menurut saya, sebagai pemula nggak usah pilih-pilih feenya berapa. Entah urusan mahal atau murah, sepanjang valuenya oke dan bermanfaat ambil aja. Toh nggak ada ruginya buat kita. Dapat bahan tulisan, dibayar pula. Beda lagi kalo fee yang ditawarkan besar namun produknya nggak sejalan sama prinsip, akankah kita membohongi hati nurani yang bertolak belakang, atau justru mata tertutup lembaran rupiah? 


Pintar membagi waktu 

Setelah job-job berdatangan, gimana membagi waktunya? yuno, kerja di rumah itu godaannya besar loh. Siapa yang tahan bolak balik lihat tumpukan setrikaan, baiknya dibuntel aja itu baju-baju trus sesepin ke lemari, hilang dari pandangan, wkwkwkwk. 

Nah, ini...pentingnya seorang freelancer perlu manajemen waktu yang baik. Buatlah jam kerja rutin sesuai fleksibilitas dan kapasitas. Ada hal lain yang perlu kamu urus, sis. Jadi jangan mentang-mentang kerja di rumah seharian nguyek depan laptop terus. Orang ngantor juga ada jam-nya, begitupula kita punya kehidupan yang harus dikerjakan. Tentukan skala prioritas, mana deadline yang paling dekat, mana yang sekiranya butuh riset dulu, dll. Terakhir, jangan gaptek. Manfaatkan teknologi buat meeting remote dengan klien, udah ada WA dan Zoom buat meeting-meeting syantik sambil dasteran.

Blogger yang keren adalah yang punya prinsip

Mau blogger recehan atau blogger mahal, prinsip tetap harus dipunya yaaa....jangan jadi orang kebanyakan seperti kebanyakan orang, halah. Intinya begini deh...

1. Jeli terhadap peluang 
2. Kerja 2x lebih keras (kebayang kan, ada berapa ratusan blogger di kota kamu, belum seIndonesia)
3. Pandai adaptasi 
4. Fleksibel 
5. Jadi bos sekaligus karyawan untuk diri sendiri (kalau sudah sukses, jangan lupa nggaji diri sendiri...jangan sampe tekor)
6. Kreativitas dan Inovasi
7. Kuatkan fisik dan mental (contohnya saya, yang sudah tua dan tertinggal, kudu tahan malu belajar bareng anak-anak muda yang masih fresh dan berenergi wkwkwk) 
8. Proaktif (jika kamu diem-diem bae, gimana job mau nyamperin?)

Itu, kunci-kunci jadi freelancer profesional dari Teh Ani. Gimana? Mindblowing ya? Sudah ada yang diceklis belum. Kalo belum, mungkin harus duduk bareng saya untuk belajar bersama...saya butuh temen yang sama-sama merangkak, biar semangat, hehe. 

Terus, apa ada yang seperti saya, fee-fee job selama ini menguap begitu saja? Oh yeess, kamu tidak sendiri. Sejujurnya karena jobnya senen-kemis, jadi saya merasa ah itu bonus jajan aja, nggak terpikir buat mengumpulkannya sebagai penghasilan, apalagi menggaji diri sendiri. Padahal, itu kan kerja, hasilnya layak dikumpulkan untuk melihat sejauh apa pencapaian kita selama ini. 


Mengatur keuangan blogger

Ceu Lis, Liswanti Pertiwi yang memberikan materi tentang Manajemen Keuangan Freelancer, mengemukakan bahwa rata-rata penghasilan blogger itu tidak menentu, untuk itu perlu pengaturan finansial yang baik biar hasil kerjanya kelihatan. Percaya nggak, ceu Lis bahkan bisa beli tanah dari hasil ngeblog. Ya Allah, berapa juteng itu, ceuuu.... Saya dapet 150 rebuan aja abis buat beli baju anak 1 stel, hihihihi. 

Jadi beginilah, kalau mau menekuni dunia freelancer dengan profesyenel, lakukan dengan profesyenel juga. Lagi-lagi karena itu adalah pekerjaan, bukan pengangguran. Pada setiap job masuk, catat dan arsipkan . 

Catat pekerjaan --- event apa --- brand apa --- fee berapa --- status pekerjaan/pembayaran

Ini berguna banget untuk mengukur portofolio dan pencapaian kita. Sudah berapa banyak brand yang pernah kerjasama sama kita, berapa rata-rata pekerjaan kita dihargai dalam rupiah, dan catat rentang waktu pekerjaan selesai ke pembayaran. Dari situ akan kelihatan pola, dan bisa jadi pijakan buat mengembangkan diri ke depannya. Alhasil porfotolio kita pasti nambah kece. 

Untuk mencapai titik seperti Ceu Lis, jangan lupa tentukan target dari ngeblog. Misal ingin bisa nabung emas atau jalan-jalan sekeluarga, yahh go for it. Jangan foya-foya sebelum sukses, woy! 


Desain dan maintenance blog 

Namun jangan dilupakan, salah satu yang nggak kalah penting untuk menunjang profesionalitas kita adalah maintain blog dengan baik. Beruntung, ada kak Damavara yang berbaik hati berbagi tips bikin layout blog yang kece, mengatur font dan gambar yang duluuuu banget itu terlihat ribet (mungkin hanya bisa dilakukan anak-anak desain grafis). Kini siapapun bisa bikin pake aplikasi Canva dan Pinterest, feed IG bisa diatur pake aplikasi UNUM. Semua mudah, semua gratis...tinggal niat aja yang mahal nih, kudu diupayakan. Contek desain-desain kece dari Kak Dama di blognya deh, pastiii pengen buru-buru mermak tampilan blog kita sendiri.

Kak Riri menceritakan bagaimana sosmed menunjang promosi usahanya

Dan contoh sukses seseorang yang menggabungkan bisnis dan blogging adalah kak Riri Restiani yang juga kemarin hadir. Kak Riri ini merintis bisnis aksesoris dan boneka flanelnya sejak masih kuliah. Sejak ada sosmed, dia manfaatkan itu untuk ajang promosi bisnisnya. Sudah tau kan, betapa gurihnya pasar di sosmed itu jika kita bisa mengelolanya? Riri proves it all! Dia sudah jadi jutawan di usia sangat muda.... Nyok lihat-lihat, mampir-mampir ke blognya Riri. 

Akhirul kalam, saya hanya bisa nganga. Dunia blog yang begitu luas, kolam besar bagi siapa saja yang mau nyemplung ke dalamnya, selalu ada tempat untuk yang mau belajar. Nggak boleh diam di tempat nih, kudu, harus, wajib terus ngelmu untuk meningkatkan kapasitas diri. 

Ai, yang gaptek inih, harus bisa berstrategi untuk bisa mendapatkan kursi di deretan freelancer profesional. Teh Ani selalu menekankan pada konten, konten, dan konten. Meski ini zamannya di mana orang lebih suka nonton video dibanding baca tulisan, ketahuilah bahwa tulisan tak lekang dimakan massa. Jejaknya selalu ada, dan orang akan kembali membutuhkannya bagaimanapun sajian visual begitu melenakan.

Ahh, bawaannya jadi ingin terus menulis....ayoo mari mainkan jarimu, kawaaann!!  
Next Post Previous Post
10 Comments
  • lendyagasshi
    lendyagasshi 10 Mei 2019 pukul 22.02

    Semangat kak Rella.
    Keren banget nge-blog uda lama.
    Ketauan kualitas tulisan mah...gak usa diragukan lagi.

    • Rella Sha
      Rella Sha 12 Mei 2019 pukul 18.32

      Ahh kak Lendy....banyak ketinggalan niihh, kuberguru padamu yaa

  • Ani Berta
    Ani Berta 10 Mei 2019 pukul 22.07

    Ceritanya seru banget Mba hahaha

    • Rella Sha
      Rella Sha 12 Mei 2019 pukul 18.33

      hehe begitulah yaa teh :))

  • Risna
    Risna 10 Mei 2019 pukul 22.40

    ayo menulis tiap hari ya bulan ini :)

    • Rella Sha
      Rella Sha 12 Mei 2019 pukul 18.33

      hahaha, 20 hari dulu lah mbaa...biar gak jetlag :p

  • Eni Rahayu
    Eni Rahayu 12 Mei 2019 pukul 13.38

    Hahaha... Seru banget kak ceritanya.

    • Rella Sha
      Rella Sha 12 Mei 2019 pukul 18.34

      makasih udah mampir, mbak Eni :)

  • Nyk note
    Nyk note 18 Mei 2019 pukul 04.12

    Keren, lucuk dan menghibur. Yang pasti ceritanya ngalir dan bermanfaat. Slmt ya dah menang komoetisi ISB...

  • K. Niken
    K. Niken 9 November 2020 pukul 21.57

    Ciee anak multiply nih hehe.
    Ternyata dunia blog itu seluas samudera ya mbak. Eehhh. hehe. BAnyak hal yang bisa di kulik. Semoga kita semakin berkembang dan berkarya. Eeeaaa

Add Comment
comment url