Tips Suami Cerdas Finansial, Cari Investasi Aman dan Tidak Rugi

cara investasi aman

Finansial merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan berumah tangga. Suami sebagai kepala rumah tangga berkewajiban memenuhi kebutuhan finansial keluarga. Tak ayal, menggandakan yang menjadi sesuatu yang dibutuhkan dalam kelangsungan masa depan. Salah satunya adalah dengan investasi.

Nah bagaimana cara investasi yang aman dan tidak rugi? Simak ulasan dari BetterParent berikut ini.

Cara Investasi Aman dan Tidak Rugi

Pelajari Jenis Investasi

Jika berawal dari seorang pemula, pastikan mencari pengetahuan akan jenis investasi terlebih dahulu. Meski sama-sama bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar di masa depan, setiap jenis investasi tentu memiliki sistem yang berbeda-beda.

Salah satu cara untuk mengetahui cara berinvestasi yang tepat adalah dengan mengikuti workshop tentang investasi atau berkonsultasi dengan para expert yang sudah berpengalaman.

Ada berbagai jenis investasi yang bisa ditemukan di pasar saham, yaitu; saham, obligasi, deposito, dan lainnya. Setiap jenisnya tentu memiliki kelebihan dan keuntungannya masing-masing, dan tentunya dengan kisaran risiko yang juga berbeda. 

Beberapa jenis investasi jika diurutkan dari jenis yang risikonya dan imbalannya tertinggi adalah saham, reksa dana, obligasi, dan terakhir deposito.

Pilih Platform Investasi yang Tepat 

Setelah mengetahui jenis-jenis investasi, cari tahu platform investasi yang tepat. Investasi diibaratkan sebagai menanam pohon, sehingga jangan sampai salah.

Pastikan platform tersebut berada di bawah naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebab, di era digital seperti saat ini, banyak ditemukan aplikasi-aplikasi investasi saham yang menipu.

Berikut ini ciri-ciri platform yang tepat untuk dijadikan tempat investasi :

Pastikan sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengakses Website Resmi OJK, pastikan apakah perusahaan dari platform investasi tersebut terdaftar di OJK atau tidak? Jika perusahaan tersebut sudah terdaftar, maka bisa dipastikan perusahaan tersebut aman dan tidak abal-abal.

Perhatikan identitas perusahaan

Selain terdaftar di OJK, perlu juga crosscheck identitas perusahaan. Yang pertama, harus mengecek alamat kantor perusahaan tersebut apakah fiktif atau tidak. Sebab, jika alamat kantor perusahaan tersebut fiktif, maka sudah bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut adalah palsu.

Perhatikan legalitasnya

Ini adalah hal mendasar yang paling penting untuk mengetahui apakah investasi ini aman atau tidak. Pastikan apakah perusahaan tersebut menawarkan produk investasi, memiliki izin dalam menawarkan produk investasi atau tercatat sebagai mitra pemasar atau memiliki izin salah satu lembaga yang berwenang seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Perhatikan contoh berikut ini:

Investasi di Pasar Modal (efek/surat berharga) atau produk perbankan, maka perusahaan atau bank yang menawarkan tersebut harus memiliki izin usaha dan tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Investasi pada penawaran produk komoditi berjangka, maka perusahaan tersebut harus memiliki izin usaha dan tercatat di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), Kementerian Perdagangan RI.

Investasi pada koperasi yang menawarkan investasi, maka koperasi tersebut harus memiliki izin usaha dan tercatat di Kementerian Koperasi dan UKM.

Kenali Profil Risiko

Setiap instrumen investasi memiliki karakteristik investasi yang berbeda-beda dan setiap investor tentu memiliki profil risiko yang berbeda. Profil risiko bergantung pada kemampuan dan kesediaan seseorang untuk menoleransi adanya risiko investasi.

Dengan kata lain, profil risiko tentu saja bisa berubah ketika pemahaman seseorang akan investasi mulai meningkat. Semakin meningkat pemahaman akan berinvestasi maka semakin meningkat pula kemampuan menoleransi risiko.

Dalam investasi, dikenal dua jenis risiko sebagai berikut: 

Risiko Sistematis, merupakan risiko yang sama sekali tak bisa dihindari dan diversifikasi, serta menyerang ke segala macam instrumen. Misalnya, risiko pasar, perubahan tingkat suku bunga, dan inflasi. 

Risiko non-sistemik, merupakan risiko yang masih bisa dihindari dengan cara diversifikasi instrumen investasi. Di antaranya adalah, risiko bisnis, risiko likuiditas, dan risiko tuntutan hukum.

Tanamkan Mindset yang Benar

Mencoba melakukan investasi berarti siap menanggung risiko. Sebab, investasi tidak menjamin akan selalu berhasil. Pertimbangkan selalu untung, rugi, dan risiko yang akan dihadapi. 

Untuk itu perlu menanamkan mindset optimis, pantang menyerah, komitmen, dan tidak takut mengambil risiko. Jangan pasang mindset investasi agar cepat kaya. 

Intinya, ketika memulai investasi yaitu jangan mudah tergiur dengan janji keuntungan yang tidak wajar, berpikirlah secara rasional, logis dan realistis.

Membagi Modal yang Dimiliki

Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah dengan terlebih dahulu membagi modal yang dimiliki ke dalam beberapa aset atau yang biasa disebut dengan diversifikasi. Sebagai contoh, kita bisa melakukan diversifikasi di emas, saham, properti, dan surat hutang.

Diversifikasi aset bertujuan untuk mencegah kegagalan total jika salah satu aset mengalami kerugian, karena masih ada aset lainnya yang mengalami keuntungan. 

Selain itu, usahakan tidak menggunakan seluruh uang untuk meminimalisir kehilangan uang dan mengalami kerugian materi lainnya.

Mulailah dengan investasi kecil terlebih dahulu. Jika tempat investasi sudah terjamin dan memiliki performa yang baik selama lima hingga sepuluh tahun terakhir, bisa lanjut investasi yang lebih besar.

Rekomendasi Jenis Investasi Aman

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi jenis investasi yang bisa dipilih menurut OJK:

  • Saham
  • Obligasi koperasi
  • Kontrak Opsi Saham (KOS)
  • Surat Utang Negara (SUN)
  • Sukuk Korporasi
  • Sukuk Ritel
  • Reksa Dana
  • Reksa Dana Terbuka
  • Reksa Dana Terproteksi
  • Reksa Dana Indeks
  • Reksa Dana Exchange Traded Fund (ETF)
  • Reksa Dana KIK Penyertaan Terbatas (RDPT)
  • Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
  • Kontrak Pengelolaan Dana
  • Investasi Logam Mulia

Demikianlah ulasan mengenai cara berinvestasi yang aman dan tidak rugi. Hati-hati dengan tawaran menggiurkan dari perusahaan abal-abal. Pastikan memilih perusahaan yang legalitasnya jelas dan diawasi OJK, ya. 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url