Tentang Ibu Profesional dan Ibu Pembaharu

Dari kemarin saya menulis tentang Konferensi Ibu Pembaharu sebagai bagian dari selebrasi 1 dekade Ibu Profesional. Tapi mungkin pembaca ada yang bingung, ibu pembaharu sama Ibu Profesional maksudnya apa sih?

Tentang Ibu Profesional

ibu profesional

Ibu Profesional lahir pada tahun 2011, diawali oleh kegalauan seorang Ibu Rumah Tangga yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan anak. Iya, dialah Ibu Septi Peni Wulandani seperti yang kita kenal.

Kenapa Bu Septi galau? Ya karena seperti kita pada umumnya, clueless saat menjadi orang tua. Tapi Bu Septi menyadari untuk tidak galau berlama-lama dan belajar tentang pendidikan anak, hal yang diminatinya.

Sebagai orang tua, kita tahu keutamaan masa emas anak pada usia 0-3 tahun, dan 80% perkembangan otak anak mulai dari 0-8 tahun. Maka dibutuhkan bimbingan yang serius untuk para perempuan baik yang sudah menikah ataupun lajang, baik yang bekerja di ranah publik maupun domestik untuk dapat mempersiapkan tantangan yang akan atau sedang mereka hadapi, yakni mendidik anak.

Tapi, tak hanya berhenti pada fase emas anak saja, seorang perempuan nyatanya dituntut terus belajar dalam meningkatkan kemampuannya sebagai seorang ibu maupun istri, untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi sekitarnya.

Maka lahirlah Ibu Profesional di tangan Bu Septi sebagai komunitas para ibu dan calon ibu dalam upaya meningkatkan kualitas dirinya melalui belajar, berkarya, dan berdampak.

Dalam mengemban tugas sebagai ibu, Ibu Profesional membekali para membernya dengan tiga mantra ajaib:
  • Main Bareng
  • Ngobrol Bareng
  • Beraktivitas Bareng
Apa yang dimaksud mantra bareng-bareng ini? Begini, agar kita sukses mengelola keluarga, mendapatkan hasil dalam membina lingkup paling kecil yaitu keluarga, kita tidak bisa berharap dengan diam saja atau menyerahkan waktu nanti akan mengubahnya. Perlu ada upaya dari setiap anggota keluarga untuk mengusahakan ketiga kegiatan tersebut. Tiga kegiatan ini di dalamnya mengandung aspek komunikasi, aspek kasih sayang, aspek perhatian, dan aspek kebersamaan yang akan mengarah pada terbangunnya tujuan dan visi misi keluarga.

Sementara itu, ada juga mantra yang menjadi pegangan para ibu dalam membersamai anak agar tumbuh dengan empat hal yang sudah dimiliki sejak lahir (fitrah), yaitu:

Intellectual Curiosity - Rasa Ingin tahu
Creative Imagination - Kreativitas Imajinasi
Art of Discovery - Seni Menemukan
Noble Attitude - Akhlak Mulia

Pada dasarnya secara alamiah anak memiliki keempat fitrah di atas, tetapi kadang kita temukan keempatnya menurun saat anak-anak bertumbuh, di situlah letak ada yang salah pada cara orang tua mendidik anak.

Peran orang tua sejatinya tidak sebatas mengajarkan anak bisa melakukan satu atau banyak aktivitas. Lebih dari itu, orang tua juga berperan menimbulkan rasa suka pada anak-anak untuk belajar segala sesuatu yang mereka belum tahu.

Kurang lebih, hal-hal dan proses seperti ini yang akan kita temukan dalam Ibu Profesional. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak member yang bergabung di komunitas. Tidak saja para perempuan yang sudah menikah, tapi juga yang belum menikah yang ingin mempelajari ilmu sebelum mempraktikannya. Ini memperlihatkan betapa makin banyak perempuan yang peduli dan mengerti akan pentingnya pendidikan dalam rumah.

Ibu Profesional berbasis online community yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara dan dunia. Maka kalau ditanya basecamp atau kantor perwakilannya di mana, ya di setiap 57 regionalnya ada, tapi tidak secara fisik. Boleh jadi kita lebih banyak bertemu di dunia maya, tapi gerakan dan dampak Ibu Profesional begitu nyata, setidaknya untuk kehidupan diri sendiri.

Banyak yang merasakan manfaat dan perubahan selepas sama-sama menimba ilmu di Ibu Profesional. Ilmu yang tidak sebatas tentang pendidikan dan pengasuhan, tapi juga ilmu kehidupan, yang akan membangunkan potensi diri hingga mampu berkarya.

Konkretnya, bagi saya sendiri, dari Ibu Profesional lah saya belajar memperbaiki teknik komunikasi dengan anggota keluarga, menjalankan program-program digital yang mungkin tidak akan saya coba jika tidak membutuhkannya. Dari Ibu Profesional saya mendapat kekuatan dan kepercayaan diri untuk memberi sumbangsih peran dan manfaat bagi sesama perempuan. Di Ibu Profesional pula saya bertemu perempuan-perempuan hebat dengan bidangnya masing-masing, menyadarkan diri bahwa potensi sekecil apa pun ada, dan bisa dibesarkan.

Dengan itu, kita semua belajar optimis dalam menjalani hidup. Tidak lagi berupa keluhan di dalam rumah, tidak berupa penyesalan diri karena tidak berkarya. Ibu Profesional banyak mengubah cara pandang konvensional dengan pandangan pembaharu yang visioner dan solutif.

Saat ini, dalam Ibu Profesional, terdapat 3 komponen utama yang bisa dipilih member untuk diikuti setiap programnya. Ada Kampung Komunitas, Institut Ibu Profesional, dan Sejuta Cinta. Dari namanya aja, udah mencerminkan kegiatan masing-masing di dalamnya ya. Ibu Profesional memberikan kesempatan kita untuk menentukan prioritas yang akan didalami sesuai kebutuhan.

Tentang Ibu Pembaharu

ibu pembaharu
Terus, Ibu Pembaharu itu apanya Ibu Profesional ya?

Begini, jadi… dalam Institut Ibu Profesional, ibu-ibu akan diajak mengikuti pembelajaran kuliah secara berjenjang dengan kelas yang bernama Bunda XYZ (beda-beda tergantung kelasnya). Pada dasarnya, setiap perempuan memiliki tantangannya sendiri dalam menjalankan perannya baik sebagai diri mereka sendiri, sebagai ibu, dan sebagai istri.

Selama ini para Ibu sudah belajar bagaimana mendidik anak dengan baik (Bunda Sayang), bagaimana mengelola keluarga dengan baik (Bunda Cekatan), bagaimana bisa mandiri dan memiliki jati diri (Bunda Produktif), sekarang saatnya para ibu belajar bagaimana keberadaannya ini bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya (Bunda Salihah).

Nah, di kelas bunda Salihah batch #1 kali ini diambil tema tentang Ibu Pembaharu, yaitu seorang ibu yang mampu menemukan masalahnya dan mengubahnya menjadi sebuah tantangan hidup, sehingga bisa menciptakan solusi untuk masalah tersebut.

Konsep ibu pembaharunya sendiri sudah dicanangkan dalam Konferensi Ibu Profesional tahun 2019 di Yogyakarta. Lalu sekarang kita akan membuat ekosistemnya agar lahir para ibu yang siap menghadapi perubahan zaman. Maka KIP dihadirkan tidak saja hanya untuk member Ibu Profesional tapi seluruh masyarakat secara umum.

So, isu-isu yang diangkat dalam Konferensi Ibu Pembaharu tahun ini sangat relate dalam menjawab tantangan zaman sekarang bagi ibu-ibu. Satu dekade membersamai para ibu dan calon ibu bertumbuh dari waktu ke waktu adalah berkat yang patut disyukuri. 

Ibu Profesional selalu berusaha menjadi bagian dari solusi di masyarakat dengan tahapan aksi menemukan masalah dulu baru menemukan solusi. Maka tagline-nya Ibu Pembaharu sama menggelegarnya dengan visinya “Dari Rumah, untuk Dunia”.
Next Post Previous Post
1 Comments
  • Karimah Iffia Rahman
    Karimah Iffia Rahman 21 Desember 2021 pukul 00.23

    keren banget nih program ibu pembaharu, dari rumah untuk dunia, semoga programnya sukses. untuk masyarakat umum cara daftarnya gimana mba?

Add Comment
comment url