Aqiqah Anak Pertama

Dalam kitab Nailul Authaar V:224, "Aqiqah ialah hewan yang disembelih karena bayi yang dilahirkan". Perintahnya sendiri didasarkan pada hadits Ali ra, bahwa Rasulullah Saw menyembelih aqiqah seekor kambing dan berkata: "Hai Fatimah, cukurlah rambut kepalanya dan bersedekahlah seberat timbangan rambutnya itu dengan perak. Lalu kamu timbang, maka timbangannya sama dengan satu dirham atau setengah dirham". 

Aqiqah ini hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yang ditanggungjawabkan kepada orangtua anak yang baru lahir.

Tentang aqiqah ini banyak dalil yang mengatur, tapi diutamakan waktunya pada hari kelahiran ke 7, 14, 21 atau kalau tidak bisa kapan saja bila mampu karena prinsipnya Islam itu memudahkan, bukan menyulitkan.


Aqiqahannya Arraf, dilakukan di hari ke 18 tanggal 25 Desember kemarin, semata-mata karena lagi long weekend bisa kumpul keluarga besar dan udah pasti ayahnya bisa pulang. Acaranya sendiri cuma potong domba (yang entah kapan potongnya, pokoknya dagingnya udah dipotong2 bersih pas hari itu), makan-makan keluarga, berdoa, sama cukur rambut. 

sebelum gundul
setelah gundul
Supaya memudahkan dan gak ribet masak-masak, buat pembagian daging aqiqahnya kita pesen dari layanan aqiqah. Di situ kita tinggal pesen mau berapa porsi, nanti dibikinin nasi kotak sesuai pesanan isinya nasi sama masakan olahan domba yang kita pesen, tapi juga ada masakan lainnya kaya acar n sayuran. Porsi makanannya nggak pelit, ya sesuai sama kapasitas domba pesenan trus tampilan kotaknya juga oke, rapi, di atas tutup kotaknya ditempelin tulisan "Alhamdulillah, telah lahir anak kami yang bernama blablabla..mohon doanya, dsb" *lupa* Puas banget sama layanan Arrayyan ini. Bener-bener lupa gak capture tampilan kemasannya saking ribet ngurusin ini itu tau-tau udah abis dibagiin ke tetangga-tetangga aja, cuma sempet ngintip isinya aja. 

Oh ya, pagi-paginya dibuat teler dulu nen sepuasnya sampe dia kenyang trus bobo, sengaja dibedongin biar gak berontak kesana-kemari. Yang nyukur rambutnya nenek (buyut), manual aja pake kerokan Gillete yang buat ngerok jenggot itu. Simpel aja sih, bayi saya gendong, terus nenek yang bergerak kanan-kiri ngikutin kepala bayi. Kepalanya dishampoo-in dulu trus dicukur pelan-pelan sama ajalah kaya nyukur jenggot, total habis 6 biji kerokan tiap pisaunya penuh ganti. 

Soal pencukuran rambut ini disunnahkan sampai habis, tapi kalau ada bagian-bagian yang sulit karena permukaan kepala bayi juga gak bulet let, boleh ditipiskan saja. Hikmah dari pencukuran rambut ini adalah pertama, menghilangkan penyakit karena rambut bawaan bayi mengandung kotoran yang bisa mengundang penyakit, kedua menguatkan syaraf-syaraf kepala bayi, ketiga mempererat ikatan dengan fakir miskin dengan mensedekahkan kepadanya. Dipikir-pikir ngapain juga ya saya kasih Zwitsal hair lotion waktu  belum cukur rambut, ya bukan karena jadinya berat tapi ya ujung2nya dicukur abis juga gitu.. 

Habis diplontosin, dimandiin trus dibalur seledri di kepalanya alhasil ni bocah badannya wangi Zwitsal, kepalanya wangi kuah sop haha. Eh bener juga ya, bayi kalo digundulin mukanya jadi berubah...apalagi pipi Arraf tambah chubby sekarang, mukanya gak mirip kaya waktu baru lahir banget, hehe.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url