[Review Drakor] Money Heist Korea: Joint Economic Area Part II

 
FULL SPOILER!!

Setelah review Money Heist Korea Part I sudah pernah saya tulis di blog ini, saatnya review Money Heist Korea Part II yang dirilis di tahun yang sama dengan penayangan musim pertamanya.

Kenapa Netflix ngoyo sekali ngeluarin dua part sekaligus dalam waktu berdekatan dalam setahun?

Karena Money Heist Korea ini berupa remake serial original La Casa de Papel, sehingga sudah direncanakan dari awal akan terdiri dari beberapa part. Jadi nggak kaya Squid Game atau series lainnya yang mengikuti permintaan pasar atau respon di seri pertamanya, Money Heist ini sudah take all risk sejak awal.

Mungkin mereka optimis ya, karena penggemar seri aslinya juga udah besar banget, dan Korea tinggal remake plek dengan plot dan penokohan yang sama.

Netflix pun terlihat ambisius dalam memperluas jangkauan penonton worldwide. Lately kita tahu bahwa Netflix belum bisa merajai pasarnya di Asia Pasifik, makanya dia ngotot banget memproduksi banyak K-drama dengan tipikal serial pendek yang berseason-season. Buat apa lagi selain menjaga fanatisme penggemar?

Mumpung belum lewat-lewat amat, saya nonton Money Heist ini beberapa hari pasca rilisnya di tanggal 9 Desember 2022. Kita liat lagi trailernya yuk!

“i’m going to let the world know who the real thieves are..”


Zuzur, keliatan lebih seru nggak sih ketimbang part I yang nggak gitu banyak aksi tembak-tembakan maupun raising tension? Nah, part II ini emang agak laen, karena mengandung cerita yang lebih berbobot dan aksi-aksi yang membuatnya pantas disebut serial action.

Semacam semua yang rame-ramenya disisihkan buat part II, gituu secara yang part I agak low di episode tengah-tengah, melambat dan “gitu doang?”.

Part II, bukan Season 2


Kalau awalnya kita sebut Money Heist Korea Season 2, maka officially mereka bilang ini part II, bukan season 2. Agak-agak kurang yakin juga, kenapa pakai istilah part ketimbang season.

Tapi ditengarai sih, katanya biar membuka kemungkinan untuk adanya kelanjutan ke depannya, seperti versi Spanyol yang berseason-season. Meski kalau lihat ending bagian kedua ini, masih belum tahu arah kalau ada cerita yang baru.

Ah ya dahlah, biar dipikirin mereka aja.. Di sini saya pakai istilah part II aja ya biar sesuai, meski kalau ditanya season 2 ya merujuk ke sini juga.

Sinopsis Money Heist Korea Part II

Bisa dibilang part I itu masa jaya-jayanya para perampok bertopeng Hahoe ini. Rencana Profesor cenderung mulus, kisruh para perampok yang nggak kompak pun masih bisa diatasi.

Sampai-sampai kita bosan, “masa sih segampang ini?”

Nyatanya seperti kata Ferguso, mendapat uang 4 triliun tuh tidak pernah semudah itu. Perlu pengorbanan yang nggak sedikit, bisa kehilangan keluarga, bisa juga nyawa, bisa juga idealisme.

Dan inilah yang terjadi di Part II...

Perpecahan antara perampok tidak bisa dihindari lagi, terlebih ada pengkhianat yang bernegosiasi diam-diam dengan pihak luar. Komunikasi dengan Profesor pun terputus karena pihak gabungan memutuskan listrik sepihak.

Di dalam kisruh, di luar juga chaos. Suasana makin tak terkendali karena masing-masing mengalami krisis kepercayaan, ditambah dua orang di dalam gedung harus kehilangan nyawanya.

Di lain pihak, Profesor harus menghadapi kekepoan Cha Moo Hyuk yang diam-diam menyeledikinya di luar posko. Tak cukup kepo dengan kafe Ciao Bella yang nggak buka-buka itu, Cha Moo Hyuk berhasil mengejar sampai ke markas perampok dan mengetahui banyak hal di sana.

Sementara di dalam gedung percetakan saling tunjuk satu sama lain, para sandera justru punya rencana-rencana yang tak diduga. Sebagian dari mereka pun lolos dengan cara kabur, dan bahkan akhirnya para perampok sengaja melepaskan mereka untuk menepati janji pada pemerintah.

Sayangnya, si direktur lucknut itu memilih bertahan karena cewek cem-cemannya tetap memilih di dalam gedung karena ingin dekat Denver. Nah loh, cinta segitiga kan sekarang.

Padahal, uang 4 triliun hampir selesai dicetak dan dikemas. Skenario pelarian pun hampir menuju sempurna. Namun mereka harus menghadapi kendala-kendala internal sampai rute kabur yang mengalami jalan buntu.

Ketika gangguan-gangguan ini datang sementara di luar gedung pun Profesor begitu putus asa, saya sempat khawatir usaha perampokan ini akan berakhir lebih tragis lagi.

Entah perampoknya pada mati semua, uang gagal diambil, gedungnya meledak, pokoknya rasa-rasanya tidak optimis aja gitu semua hal akan berjalan mulus. Apalagi aku gak nonton La Casa de Papel kan, jadi meski versi Korea adalah duplikatnya, yah nggak expect endingnya semua happy juga.

Inspektur Woo Jin juga kini berada pada puncak kemarahannya. Disalip kebijakan sama mantan suaminya, kehilangan partner kerja, sampai tugasnya diambil alih dan dikeluarkan dari Satgas Gabungan. Tambah lagi ketika dia ingat Seon Ho, pikiran dan perasaannya makin hancur nggak karuan… antara kangen, tapi sebel karena merasa dikhianati.

Gimana kelanjutan hubungan Woo Jin dan Profesor? Apakah Denver dan si cewek bank juga akan langgeng ke depannya?

Masa Depan dan Masa Lalu

Menurut saya, dari sisi melodramatisnya, Part II ini banyak membangkitkan sisi-sisi lembut dan humanis, baik dalam relasi sesama manusia maupun dalam konteks hubungan keluarga dan romantika.

Ada banyak banget digali masa lalu pahit sejumlah tokoh, baik yang utama maupun sampingan. Terutama ternyata mereka-mereka ini punya keterkaitan latar belakang, korban kebobrokan rezim kedua Korea.

Kalau di Part I cuman Tokyo sama Rio aja yang diperlihatkan asal usulnya, kali ini semuanya dikupas… termasuk Berlin yang dulu kita yakini dia sebagai all out criminal. Kita jadi bisa memahami apa yang dialami Berlin soal penyakitnya, latar belakangnya, dan apa tujuan sebenarnya dia bergabung dengan komplotan perampok ini. 

Kalau bisa nangis ya nangis sih, sayangnya salah genre kalau mau nangis-nangisan jadi ya cuman bisa sedih aja dan turut bisa merasakan pedihnya menjadi rakyat biasa.

Merekanya aja sangat tegar kok menerima masa lalu dan menghadapi masa depan, paling Denver doang yang mudah merengek sama bapaknya. Gondrong mewekan.

Dan ada beberapa “ternyata…” juga saat penonton diberikan informasi bertubi-tubi soal asal-usul semua rencana ini.

Bahkan salah satu bapak-bapak sandera di bagian QC aja diberi bagian penting di mana dia bilang “aku tidak peduli uang-uang ini buat siapa, aku hanya bekerja…. Meski bapak ini memilih hengkang dari gedung percetakan, dia sudah menyelesaikan kontrak kerjanya bersama para perampok dengan tuntas.

Kemana Perginya Uang 4 Miliar?


Pada akhirnya, benar atau salah itu relatif. Kita bisa bilang praktik-praktik perampokan di Money Heist ini berkonsep anti-hero atau Robin Hood ala-ala dengan strategi dan teknologi kekinian.

Dari awal kita tidak diperlihatkan sosok penjahat yang bengis, keji, berdarah-darah, kendati pun semuanya memiliki latar belakang dunia gelap. Mereka mungkin bukan orang jahat, tapi orang-orang yang bertahan hidup, dan ironically rela menaruhkan nyawanya justru untuk hidup.

Jutaan lembar uang yang sedianya diperutukkan dalam rangka integrasi sistem ekonomi, juga ternyata memiliki dua wajah (ini kali yang dinamakan dua sisi mata uang). Antara menyejahterakan atau justru memiskinkan??

Premis yang dibangun dalam 6 episode bagian kedua dari Money Heist menurut saya bagus banget. Isu sosial ekonomi yang terus diperkuat dalam cerita membuka mata banyak orang bahwa uang itu sejatinya netral. Siapa yang menggunakan dan untuk apa digunakannyalah yang menentukan wajah mana yang terkandung dalam uang tersebut.

Saya paling suka visi mereka naik kereta sebuah kota kecil di Rusia. Dengan gaya masing-masing dan membawa kebahagiaannya, para perampok seolah telah memenangkan sebuah pertempuran ideologis.  

Ada sedikit twist yang mengejutkan tentang sejoli di komplotan ini, bikin senyum-senyum lega melihatnya. 


Overall, saya jauh lebih menyukai part 2 ini karena banyak adegan yang berlatar dunia luar dengan segala dinamikanya. 

Jadi dari sisi emosi, aksi, visualisasi, semua dapet!! 

Bakal Ada Season 2?

Meski saat ini sudah puas dengan ending-nya, mungkin saja season 2 bisa terjadi seperti yang ditulis di awal. Mengingat, Woo Jin yang sempat 'dibuang' dari kesatuannya mendapat kesempatan dan harapan ke depannya. Selain itu juga ada beberapa tambahan karakter di part 2 ini yang juga memiliki nama alias ala perampok. 

Kita belum tahu akan kemana Season 2 dibawa, tapi kalau formulanya masih duplikasi versi Spanyol sih bisa lha ya ditebak-tebak. Termasuk menanti kemunculan karakter-karakter baru yang di versi Korea belum ada. Just wait and see! 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url